tintaindependen.com Tangerang, – Keberadaan proyek TPU Kirana terus menjadi sorotan, dimana proyek yang menelan anggaran hampir 100 juta yang di kerjakan oleh CV.Haidar Bangun Cipta.
Selain judul proyek dianggap samar atau sengaja di samarkan Nama Kegiatan nya” Judul pelaksanaan proyek tersebut antara pemagaran dan renovasi kantor pemakaman daerah Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang terletak di Ds.Pasanggrahan Kec.Solear, namun hanya di tulis pada papan proyek adalah “Nama Kegiatan : TPU KIRANA, Hal itu menimbulkan pertanyaan bagi para penggiat sosial kontrol.
Senin 15/9/2025, Salah satu tim awak media ketika melakukan konfirmasi kepada perwakilan dari pelaksana ketika mempertanyakan terkait kegiatan tersebut melalui pesan singkat WhatsApp namun jawaban yang di dapat menyatakan jika telah menghabiskan anggaran 6 juta ke semua media.
Sangat di sayangkan atas pernyataan dari perwakilan pelaksana berinisial (UJG) selaku mandor yang telah memberikan pernyataan Kontroversi terhadap sebuah profesi sebagai wartawan, yang dinilai keberadaan wartawan orientasi mencari uang koordinasi, ucap Bang Dewo selaku Ketua Pokja Wartawan Solear pada Senin (15/9/2025).
Kehadiran Wartawan itu pelaku kontrol sosial, yang bertugas mengawasi sesuatu kegiatan apa pun itu, “apa lagi menyangkut kegiatan yang sifatnya dari pemerintah karena menggunakan anggaran Negara, jadi sangat salah besar jika wartawan melakukan konfirmasi dianggap mencari uang koordinasi, karena melihat konotasi bahasa jawaban (UJ) selaku mandor, tegasnya lagi.
Ini mengakibatkan ketersinggungan terhadap rekan-rekan wartawan wilayah Solear, sehingga terkesan profesi wartawan telah di lecehkan, tambahnya lagi.
Menanggapi jawaban sang mandor itu seluruh awak media di solear sepakat meminta agar (UJG) mengklarifikasi secara terbuka terkait pernyataan nya itu .
Jelas kami selaku rekan-rekan wartawan wilayah patut mempertanyakan dan mengawasi kegiatan di wilayah, namun pernyataan Ujang selaku mandor sangat menyinggung perasaan kami yang berprofesi sebagai Wartawan, ucapnya lagi.
Dari awal kami memonitoring kegiatan tersebut, karena secara fisik kegiatan yang tengah di kerjakan dinilai tidak sesuai spek, dan kami pun meminta pihak dinas terkait dan mempertanyakan tugas pengawasannya, dimana terkesan tutup mata ketika kegiatan yang di anggap terkesan asal jadi.
Kami tegaskan dan kami meminta pihak dinas untuk mengkaji ulang kegiatan TPU Kirana yang di kerjakan oleh CV.Haidar Bangun Cipta karena kami anggap pengerjaannya tidak sesuai RAB.
Kita sudah konfirmasi ke pihak UPT Pemakaman dinas Perkim M.Ardani, namun hingga saat ini belum merespon, tutupnya.
(Vera)