Dugaan Manipulasi Barcode Pertalite di SPBU Balaraja, Pelanggan Dipaksa Beli Pertamax

Berita, Daerah, Peristiwa60 Dilihat

tintaindependen.com TANGERANG – Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Balaraja, Tangerang, Banten, diduga sengaja memanipulasi sistem kode batang (barcode) Pertalite agar pelanggan beralih membeli Pertamax. Peristiwa ini dialami oleh seorang pelanggan bernama Rustam Efendi di SPBU 34.156.08, Jalan Raya Kresek pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Kejadian bermula ketika Rustam Efendi hendak mengisi bahan bakar Pertalite untuk kendaraannya sebesar Rp200.000. Setelah petugas SPBU meminta dan memindai barcode yang ia tunjukkan, tiba-tiba petugas tersebut menyatakan bahwa pengisian senilai itu tidak bisa dilakukan dan hanya bisa untuk Rp100.000 saja.

Bingung dengan alasan yang tidak jelas, Rustam Efendi meminta untuk bertemu dengan atasan petugas SPBU. Tak lama kemudian, seorang pria bernama Herman yang mengaku sebagai bagian kasir datang menemui Rustam Efendi. Setelah dijelaskan, Herman mengatakan bahwa pengisian Rp200.000 bisa dilakukan, namun harus menggunakan barcode motor dan dipindai dua kali.

Pernyataan Herman ini justru menimbulkan kejanggalan bagi Rustam Efendi. Ia mempertanyakan mengapa barcode milik SPBU bisa digunakan untuk mengisi Pertalite tanpa masalah, sedangkan barcode milik kendaraan pribadi yang sah justru mengalami “error” atau tidak bisa digunakan.

“Kalau Pertamax tidak dioplos oleh Pertamina, saya akan isi Pertamax. Tapi ini mau isi Pertalite saja, barcode malah error. Jangan-jangan SPBU sengaja membuat barcode kendaraan error agar kami membeli Pertamax,” kata Rustam Efendi, mengungkapkan kecurigaannya.

Dugaan manipulasi ini menimbulkan keresahan di kalangan pelanggan. Banyak yang menduga bahwa SPBU sengaja merekayasa sistem agar penjualan Pertamax meningkat, mengingat harga Pertamax jauh lebih mahal dibandingkan Pertalite. Pihak berwenang dan Pertamina diharapkan dapat segera melakukan investigasi atas laporan ini untuk memastikan transparansi dan keadilan bagi konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *