CEO PT. Mandala Nusantara Group Wisata Religi dan Mengungkap Sejarah Makan Kramat Pemalang Jateng

Nasional82 Dilihat

TINTA INDEPENDEN.COM Pemalang, Jateng – Dalam rangka membangun suatu hubungan emosional di antara Redaksi media mandalanusantaranews.com dengan perwakilan jurnalis dari Pemalang Jawa Tengah, Pimpinan Perusahaan dari PT. Mandala Nusantara Group berkunjung ke wilayah Pemalang dan sekaligus wisata religi yaitu berziarah ke petilasan makom Syekh Maulana Syamsuddin, Senin (30/12/2024).

Dalam kesempatan itu Pimprus PT. Mandala Nusantara Group Dede Darya mengucapkan syukur terhadap Tuhan YME atas kelimpahan Rahmat dan Anugerah yang sudah di berikan, sehingga dapat melaksanakan wisata Religi.

“Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, sehingga hari ini dapat berkunjung ke Pemalang dan melaksanakan wisata Ziarah, “ungkap Dede Darya.

Di tempat ziarah di jumpai petugas yang bernama Zainal Mutaqien dan ia menyebutkan bahwa yang datang itu sudah banyak dari luar kota seperti dari Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan lain-lain.

Ia juga menyebutkan bahwa tradisi di situ ada yang namanya Nadran atau Nazar yang di percaya masyarakat sekitar. Apabila ada masyarakat sekitar yang mengharapkan keberkahan atau sembuh dari sakit atau terkabul segala keinginan nya, maka akan melakukan sesuai dengan Nazar awal, seperti makan-makan di tempat penziarahan. Dan dahulu sekitar abad 17 sekitar Tahun 1700 pemakaman itu belum di ketahui namanya dan hanya di percayai oleh masyarakat sekitar dengan nama Embah Keramat. Pada sekitar Tahun 1995 baru di namakan Syekh Maulana Syamsuddin oleh Juru Kunci yang mendapatkan petunjuk melalui ilham atau ilapat.

Masih kata Zainal Mutaqien di lokasi pemakaman atau pintu masuk itu terdapat pohon besar yang sudah ada sejak zaman dahulu sekitar 300 Tahun yang lalu. Dan terdapat sumber air yang merupakan mata air untuk masyarakat sekitar. Karena menurut nya sumber air tersebut alami dan tidak memiliki rasa asin meski berada di bibir pantai. Padahal masyarakat di wilayah desa Sugihwaras itu semua sumber air pasti asin, sehingga masyarakat kelurahan Sugihwaras saat ini menggunakan air PAM dalam memenuhi aktivitas sehari-hari.

Lanjut Zainal Mutaqien, untuk penziarah biasanya akan padat setiap hari Sabtu dan Minggu dan untuk malam jum’at kliwon suasana tempat Ziarah padat ramai di penuhi pengunjung.

Wisata Religi atau Ziarah di makam Syekh Maulana Syamsuddin merupakan bentuk rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada para pemimpin di masa lalu untuk memperjuangkan agama dalam masa penyebaran kepercayaan atau keyakinan kala itu.(Vera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *